Tugas Dasar Pemasaran (Perilaku Pasar Konsumen)

Perilaku Pasar Konsumen

1 Siapa             : Saya
   Apa               : Sepada Motor
   Berapa          : 1 unit
   Kapan           : kemarin - kemarin
   Dimana          : Dealer sepada motor

2. Mengapa produk tersebut dibeli
Produk tersebut (sepada motor) saya membeli kerena kebutuhan dalam mendukung        transportasi saya, dengan mempunyai sepada motor saya tidak perlu lagi jalan kaki untuk pergi kesuatu tempat .
Dengan membeli motor saya bisa mengmodifikasi sepeda motor sesuka saya.

3. Bagaimana proses pembelian
Hal pertama yang harus kita perhatikan jika membeli sepada motor adalah dana yang    kita punya, lalu kualitas mesin sepada motor tersebut apa cepat rusak atau tidak, dan terakhir harga jual, semakinharga jualnya tinggi berarti sepada motor tersebut bagus

Biografi Bung Tomo

bung-tomo-2 
Sutomo lahir di Surabaya, 3 Oktober 1920. Ia melewati masa kecil hingga dewasa di Surabaya. Arek Suroboyo asli. Tapi, nama masyhurnya bukan Cak Tomo, melainkan Bung Tomo. Inilah biodata singkat Cak, eh, Bung Tomo.

Masa remaja:
1. Anggota Gerakan Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) Lulus Ujian Pandu Kelas I (yang pertama di Jawa Timur dan kedua untuk seluruh Indonesia), di Indonesia waktu itu hanya ada tiga pandu kelas satu.
2. Sekretaris Parindra ranting anak cabang di tembok duku, Surabaya sekitar tabun 1937.
3. Ketua ke1ompok sandiwara Pemuda Indonesia raya di Surabaya, mementaskan cerita-cerita perjuangan tahun 1939 sampai balatentara Jepang datang.

Masa Pemuda:
1. Wartawan free lance pada Harian Soeara Oemoem di Surabaya 1937.
2. Wartawan dan penulis pojok harian berbahasa Jawa, Ekspres di Surabaya 1939.
3. Redaktur Mingguan Pembela Rakyat, di Surabaya 1938.
4. Pembantu koresponden untuk Surabaya, Majalah Poestaka Timoer Jogjakarta, sebelum perang di bawah asuhan almarhum Anjar Asmara.
5. Wakil pemimpin redaksi kantor berita pendudukan Jepang Domei bagian Bahasa Indonesia, untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya 1942-1945. Dan memberitakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dalam tulisan bahasa Jawa, bersama wartawan senior Romo Bintarti (untuk menghindari sensor balatentara Jepang).
6. Pemimpin Redaksi Kantor Berita Indonesia Antara di Surabaya 1945.

Masa Revolusi Fisik 1945-1949:
1. Ketua umum/pucuk pimpinan Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) dengan cabangnya di seluruh Indonesia. BPRI mendidik, melatih dan mengirimkan kesatuan-kesatuan bersenjata ke seluruh wilayah tanah air. Setiap malam mengucapkan pidato dari Radio BPRI untuk mengobarkan semangat perjuangan yang selalu di relai oleh RRI di seluruh wilayah Indonesia (1945-1949). Sebagai pimpinan BPRI sejak 12 Oktober 1945 sampai Juni 1947 (sampai dilebur didalam Tentara Nasional Indonesia).
2. Anggota Dewan Penasehat Panglima Besar Jenderal Sudirman.
3. Ketua Badan Koordinasi Produksi Senjata Seluruh Jawa dan Madura.
4. Dilantik oleh Presiden Soekarno sebagai anggota pucuk pimpinan Tentara Nasional Indonesia, bersama Jenderal Sudinnan, Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo, Komodor Soerjadarma, Laksamana Nazir dan sebagainya, dengan pangkat Mayor Jenderal TNI AD, dengan tugas koordinator AD, AL, AU di bidang informasi dan perlengkapan perang.
5. Anggota Staf Gabungan Angkatan Perang RI.
6. Ketua Panitia Angkutan Darat (membawahi bidang kereta api, bis antar kota dan sebagainya, dengan tugas mengkoordinasikan semua alat angkutan darat di wilayah RI) dan bertanggung jawab langsung kepada Panglima Besar TNI.
7. Membuat siaran pengumuman panggilan masuk kemiliteran RI yang pertama.

Foto Legendaris
bung-tomoFoto ini legendaris, selalu muncul di setiap publikasi 10 November, menjadi ilustrasi buku sejarah jika mengulas perang 10 November. Siapa pemotretnya dan bagaimana situasi yang melatarbelakanginya?
Di foto itu Bung Tomo yang ceking terlihat gagah berpidato. Berseragam militer, tangan kanannya menunjuk ke atas. Kumisnya tipis, matanya tajam. Kepalanya dinaungi payung bergaris-garis dan corong bundar menghadang mulutnya.
Namun siapa sangka, foto itu sebenarnya bukan diambil saat perang 10 November 1945, tetapi beberapa tahun setelahnya. Istri Bung Tomo, Sulistina, mengakui foto itu tidak dijepret di Surabaya. “Itu yang motret
IPPHOS, di lapangan Mojokerto. Waktu itu Bapak sedang berpidato. Nggak dibuat-buat, kok,” tanya ujar Sulistina. Putra kedua Bung Tomo, Bambang Sulistomo, membenarkan ayahnya tidak sempat diabadikan pada perang 10 November karena perannya yang penting sehingga posisinya selalu dirahasiakan.
Lantas siapa yang memotret Si Bung sehingga foto hitam putih ini mampu bercerita banyak tentang kegagahan 10 November? Surya mendatangi kantor IPPHOS Surabaya di Jl Urip Sumohardjo. IPPHOS kependekan dari Indonesia Press Photo Service, biro dokumentasi foto satu-satunya di zaman perang.
Sayang, IPPHOS Surabaya tidak aktif lagi. Tidak ada orang yang bisa memberi keterangan tentang foto ini.
Beruntung, ada sejumlah literatur terkait foto legendaris ini. Faktanya, selama periode terakhir 1945, ketika perang Surabaya berkecamuk, ternyata tidak ada satupun surat kabar yang memuat foto Bung Tomo berpayung ini.
Foto itu pertama kali muncul dalam majalah dwi bahasa, Mandarin dan Indonesia, Nanjang Post, edisi
Februari 1947. Ada foto Bung Tomo dengan pose dahsyat ini. Dijelaskan dalam keterangan foto itu bahwa Bung Tomo sedang berpidato di lapangan Mojokerto dalam rangka mengumpulkan pakaian untuk korban Perang Surabaya.
Saat itu masih banyak warga Surabaya yang bertahan di pengungsian di Mojokerto dan jatuh miskin. Sementara Surabaya sedang diduduki Belanda. Sulistina hanya mengenal nama Mendur, wartawan foto IPPHOS yang mengambil gambar ‘Bapak’.
Lantas siapa Mendur? Nama lengkapnya Alexius Mendur (1907-1984), pendiri IPPHOS. Mendur adalah legenda fotografi era perang. Dialah yang mengabadikan hampir semua peristiwa bersejarah periode 1945-1949.
Dia satu-satunya fotografer yang memotret pembacaan proklamasi RI 17 Agustus 1945. Alex bukan orang asing bagi Bung Tomo. Mereka bersahabat sejak lama karena sama-sama wartawan. Di zaman Jepang, Bung Tomo adalah pemimpin redaksi kantor Berita Domei yang kelak menjadi Kantor Berita Antara di Surabaya.
Sementara, Mendur tercatat sebagai kepala desk foto kantor berita Domei Jakarta. Alex Mendur dan saudara kembarnya, Frans Mendur, mendirikan IPPHOS pada 2 Oktober 1946 di Jakarta. Beberapa nama lain juga tercatat sebagai pendiri IPPHOS. Misalnya, JK Umbas, FF Umbas, Alex Mamusung, dan Oscar Ganda.
Hasil jepretan Mendur itu sudah berbicara banyak. Tanpa mendengar pidato Bung Tomo dan hanya melihat foto itu, orang sudah bisa membayangkan dengan jelas bagaimana situasi pada masa itu. Tak mengherankan kalau kemudian foto itu dianggap sebagai salah satu yang terbaik yang pernah dibuat di era perang kemerdekaan.

Bisnis Otomotif

Salah satu usaha yang terbukti menjanjikan adalah di bidang otomotif,  Selain dapat menyalurkan hobi anda, usaha di bidang otomotif juga dapat memberikan keuntungan yang besar bagi anda, KING AUTO INTERIOR (KAI) adalah salah satu usaha franchise / waralaba yang bergerak di bidang otomotif. Satu konsep franchise yang menawarkan system “One Stop Shopping”.  Karena di KAI, kebutuhan vital dari mobil anda dapat dipenuhi. Mulai dari cover jok, kaca film, audio & aksesoris lainnya. KAI menawarkan sistem usaha dengan  keunggulan :
1. konsep usaha di bidang otomotif yang berbeda dengan yang lainnya
2. Investasi terjangkau
3. Keuntungan tinggi 
4. ROI dalam 12 bulan
5. Bisnis yang telah terbukti menguntungkan
6. Memberi support marketing, produksi dan management
7. Dukungan promosi secara global di seluruh wilayah (NationAdvertising)
8. Tidak membutuhkan banyak karyawan
9. Pembatasan jumlah outlet per wilayah
10. Pemegang Brand terkenal :
·         Cover jok        : Autoleder, MBtech, DLO, Garson, Nappa, GMATT, LMATT
·         Kaca Film        : Llumar Window Film, King Auto Film
·         Audio               : Kenwood, Pioneer, Alpine, SoundStream, JBL dll.
·         Aksesoris        : California Scents (Distributor Nasional), Packy Poda (Distributor   
                         Jawa Barat), HID dll
Prestasi KING AUTO INTERIOR      :
·         The Best Car's Interior : Auto Black Through Contest
·         The Best Car's Interior : Accelera Auto Contest
·         Rekor MURI : Pemrakarsa Mobil Berlapis Jeans
·         Rekor MURI : Pemrakarsa Jok Mobil Terbesar
·         The Best Franchise in Marketing : Asosiasi Franchise Indonesia & Info Franchise Magazine
·         Top 5 Best Franchise : Asosiasi Franchise Indonesia & Info Franchise Magazine
·         Pengusaha Berprestasi 2009 : Menteri Perindustrian
·         Pengusaha Berprestasi 2009 : Menteri Koperasi & UKM
·         Pengusaha Berprestasi 2009 : Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi
·         Raja Bisnis Waralaba Interior Mobil Pertama dan Satu Satunya di Indonesia : Swa Magazine

"SUASANA LINGKUNGAN DI SEKITAR KAMPUS D GUNADARMA"





Suasana di kampus D Gunadarma www.gunadarma.ac.id saat ini telah berubah dimana dulu suasana sekitar kampus terasa sejuk karena banyak tumbuh pepohonan di parkiran kampus.Namun kini suasana berubah menjadi panas karena sama sekali tidak ada pepohonan yang tumbuh.Biarpun begitu kebersihan di kampus D selalu terjaga dengan baik,sehingga membawa rasa nyaman Bagi Mahasiswa.Namun ada satu tempat favorit bagi mahasiswa karena suasana nya nyaman yaitu Wifi Zone.
                                                                                  Jika dilihat ke luar wilayah kampus suasananya sangat ramai hal ini di sebabkan karena letak kampus D berdekatan dengan pusat perbelanjaan yang terkenal di wilayah depok yaitu Margo City.

Biografi Jendral Besar Soedirman


Jendral Besar Soedirman (Ejaan Soewandi: Sudirman) (lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916. enderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ia berlatarbelakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan


Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.

Sudirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini. Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. Hal ini boleh dilihat ketika Agresi Militer II Belanda. Ia yang dalam keadaan lemah karena sakit tetap bertekad ikut terjun bergerilya walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya kenapa ia disebutkan merupakan salah satu tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri ini.

Sudirman yang dilahirkan di Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916, ini memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang tinggi. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tapi tidak sampai tamat. Sudirman muda yang terkenal disiplin dan giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan ini kemudian menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Kedisiplinan, jiwa pendidik dan kepanduan itulah kemudian bekal pribadinya hingga bisa menjadi pemimpin tertinggi Angkatan Perang.

Sementara pendidikan militer diawalinya dengan mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Setelah selesai pendidikan, ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Ketika itu, pria yang memiliki sikap tegas ini sering memprotes tindakan tentara Jepang yang berbuat sewenang-wenang dan bertindak kasar terhadap anak buahnya. Karena sikap tegasnya itu, suatu kali dirinya hampir saja dibunuh oleh tentara Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, dalam suatu pertempuran dengan pasukan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Itulah jasa pertamanya sebagai tentara pasca kemerdekaan Indonesia. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 2 Nopember 1945, ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 18 Desember 1945, pangkat Jenderal diberikan padanya lewat pelantikan Presiden. Jadi ia memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya sebagaimana lazimnya, tapi karena prestasinya.

Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Karenanya, TKR akhirnya terlibat pertempuran dengan tentara sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkanlah serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu akhirnya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.



Pada saat pasukan Belanda kembali melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai. Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya yang hanya tingggal satu yang berfungsi.

Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun kemudian berhasil dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan. Namun anjuran itu tidak bisa dipenuhinya karena dorongan hatinya untuk melakukan perlawanan pada Belanda serta mengingat akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin tentara.

Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan.

Sudirman yang pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ini akhirnya harus meninggal pada usia yang masih relatif muda, 34 tahun.

Pada tangal 29 Januari 1950, Panglima Besar ini meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.

Berikut Ini Data Lengkap Tengtang Jendral Besar Soedirman
Nama:
Jenderal Sudirman
Lahir:
Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916
Meninggal:
Magelang, 29 Januari 1950

Agama:
Islam
Pendidikan Fomal:
- Sekolah Taman Siswa
- HIK Muhammadiyah, Solo (tidak tamat)
Pendidikan Tentara:
Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor
Pengalaman Pekerjaan:
Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
Pengalaman Organisasi:
Kepanduan Hizbul Wathan
Jabatan di Militer:
- Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal
- Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
- Komandan Batalyon di Kroya
Tanda Penghormatan:
Pahlawan Pembela Kemerdekaan
Meniggal:
Magelang, 29 Januari 1950
Dimakamkan:
Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta

FASILITAS GUNADARMA

FASILITAS PEMBELAJARAN BERBASIS ICT


”Pengembangan muatan informasi dan materi pembelajaran yang hanya berlaku untuk program studi tertentu menjadi tugas dan wewenang dari masing-masing program studi tersebut. Konsep ini memungkinkan setiap program studi untuk mengembangkan aspek akademik sesuai dengan hasil evaluasi diri dan rencana kerja masing-masing program studi, tetapi tetap berpijak pada rencana strategis dan kebijakan Universitas dan/atau Yayasan Pendidikan Gunadarma”
”Pemanfaatan Sistem Informasi untuk proses belajar-mengajar perlu berkoordinasi dengan program studi, Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), serta unit kerja yang terlibat dalam proses belajar-mengajar. Implementasi proses belajar-mengajar berbasis TIK tersebut perlu dilengkapi dengan pedoman pelaksanaan dan kode etik penggunaan yang disyahkan oleh Rektor”

Pedoman umum tersebut tercantum dalam kebijakan dan pedoman umum Good University Governance 2007-2012. Sebagai bentuk implementasi tersebut, berbagai sarana dan prasaranan yang digunakan untuk mendukung proses belajar-mengajar telah dikembangkan yaitu UG-Elearning Center, UG-Staffsite, UG Student Site, UG-Library center, Internet Lounge, Integrated Lab, dan fasilitas UG-Hot Zone.




UG E-Learning Center



Universitas Gunadarma sudah menerapkan proses belajar-mengajar dengan pendekatan yang lebih inovatif dan interactive. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa proses belajar-mengajar tidak hanya sebatas tatap muka di kelas atau laboratorium dengan tempat dan waktu yang terbatas. Dengan fasilitas ini, peserta pelatihan diharapkan akan tetap melakukan kegiatan pembelajaran secara mandiri, lebih bersifat personal dan berkesinambungan sehingga pemahaman, cakupan, kedalaman materi bisa lebih ditingkatkan.
E-learning (electronic learning) adalah fasilitas pembelajaran elektronik yang digunakan untuk membantu mahasiswa memahami suatu materi ajar. E-learning menyediakan materi pembelajaran yang dilengkapi dengan audio visual yang dapat memberikan gambaran suatu konsep lebih jelas (dilengkapi dengan contoh visual yang lebih komunikatif). Pemanfaatan e-learning akan memberikan manfaat pada peningkatan daya kognitif mahasiswa dalam memahami konsep materi ajar. Semakin banyak fasilitas e-learning yang disediakan maka semakin besar kemungkinan mahasiswa dapat memahami konsep materi ajar yang lebih cepat dan efektif. Materi e-learning terdiri dari CD Interaktif, maupun virtual class (yaitu pembelajaran secara online melalui Internet) serta electronic journal. Penerapan E-learning dalam proses belajar-mengajar di Universitas Gunadarma merupakan salah satu tugas dari E-Learning Center, yang mulai aktif sebagai unit baru mulai 25 Maret 2007. Implementasi E-learning tersebut dapat dilihat pada portal e-learning dengan alamat http://elearning.gunadarma.ac.id.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh E-Learning Center adalah sebagai berikut:


Modul CD Interaktif
Materi pembelajaran dalam bentuk CD interaktif yang sudah di-upload ke portal E-learning berjumlah 6 buah, yang untuk materi sebagai berikut:
  1. Analisis Kinerja Sistem
  2. Arsitektur Komputer
  3. Jaringan Komputer
  4. Medan Elektromagnetik
  5. Robotika
  6. TSI Perbankan
Nomor 1 sampai dengan 5 merupakan hasil Teaching Grant ADB (periode 2003 – 2005) dan 6 merupakan modul pelatihan yang diselenggarakan Universitas Gunadarma bekerjasama dengan Bank Indonesia.


Virtual Class
Materi pembelajaran yang telah diimplementasi dalam bentuk perkuliahan VCLASS sejak tahun 2003 adalah untuk tiga mata kuliah yaitu:
  1. Ilmu Budaya Dasar
  2. Ilmu Sosial Dasar
  3. Pendidikan Kewarganegaraan
Sedangkan modul V-Class untuk program SARMAG Teknologi Informasi mulai diselenggarakan pada tahun 2007 untuk empat mata kuliah, yaitu:
  1. Pendidikan Agama Budha
  2. Pendidikan Agama Islam
  3. Pendidikan Agama Kristen
  4. Pendidikan Pancasila


Digitalisasi Video Pembelajaran dan E-Book
Terdapat 130 koleksi video pembelajaran hasil produksi Universitas Gunadarma yang akan didigitalisasi mulai ATA 2006/2007. Sampai dengan bulan Juli 2007 baru terealisasi 40 video. Dalam rangka mempersiapkan e-book, telah dicoba scann buku paket terbitan Gunadarma namun hasilnya kurang memuaskan karena kertas yang digunakan buku paket tipis sehingga cetakannya berbayang pada halaman dibaliknya yang berpengaruh terhadap hasil scanning.
Direncanakan akan diselenggarakan pelatihan pembuatan ebook pada tanggal 6 – 10 Agustus 2007 yang diselenggarakan Universitas Gunadarma bekerjasama dengan Pusat Perbukuan Nasional-Depdiknas.


Monitoring Web Pembelajaran
Pada semester ATA 2006/2007 diselenggarakan V-CLASS untuk mata kuliah (a) Ilmu Budaya Dasar untuk program studi Teknik Informatika, Sistem Informasi dan Sistem Komputer; (b) Ilmu Sosial Dasar untuk program studi Sistem Informasi; serta Pendidikan Kewarganegaraan Untuk program studi Akuntansi. Perkuliahan VCLASS dibuka mulai tanggal 26 Maret – 31 Agustus 2007. Monitoring mahasiswa peserta mata kuliah tersebut di atas dilakukan setelah masa perkuliahan sebelum Ujian Tengah Semester berakhir. E-learning center bekerjasama dengan BAAK menyampaikan laporan keaktifan mahasiswa atau absensi mahasiswa kepada peserta perkuliahan. Laporan ini tidak disampaikan ke koordinator mata kuliah karena keaktifan peserta belum dihitung sebagai komponen nilai mata kuliah.
Monitoring SAP Online dititikberatkan pada monitoring cakupan materi yang tercantum SAP online tersebut. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa:
  • Belum semua mata kuliah yang diselenggarakan oleh masing masing program studi mempunyai SAP online
  • Terdapat ketidak konsistenan informasi pada
  1. daftar mata kuliah dengan isi file SAP
  2. nama mata kuliah SAP online dengan nama mata kuliah pada web Jurusan atau data PSA
  • Ada beberapa SAP yang tidak mengikuti format yang berlaku
Pengembangan SAP Online selanjutnya perlu kerjasama dan koordinasi dengan bagian terkait.


Berdasarkan hasil monitoring Email Dosen- yang sudah menggunakan layanan baru melalui Nustaffsite, jumlah dosen yang sudah melakukan migrasi email system ke system baru tersebut tercatat sebanyak 488 orang sampai pertengahan bulan Juli 2007 telah teregistrasi sebanyak 488 account email.
Mengingat E-Learning Center merupakan unit kerja baru maka pemanfaatan portal E-learning center masih dalam taraf permulaan. Beberapa permasalahan yang masih dihadapi saat ini adalah:
  1. Pemanfaatan e-learning center belum diintegrasikan dalam proses belajar-mengajar di kelas oleh dosen. Pengintegrasian system tersebut memerlukan kebijakan dan prosedur resmi dari Universitas Gunadarma.
  2. Prosedur standar pengembangan e-learning masih belum diimplementasikan dalam proses pegembangan materi E-Learning. Hal ini menyebabkan keberagaman fitur atau platform materi E-Learning yang telah tersedia di portal E-Learning.
  3. Materi E-Learning masih didominasi oleh mata kuliah untuk program studi sistem komputer, sistem informasi, dan teknik informatika. Hal ini terkait dengan kemampuan disain dan pemrograman e-learning yang memerlukan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai
  4. Proses digitalisasi video pengajaran dan diktat kuliah belum selesai dilaksanakan dan masih memerlukan dukungan server atau harddisk dengan kapasitas penyimpanan yang memadai.
  5. Content Management System belum didukung dengan prosedur atau mekanisme implementasi yang resmi, terutama dalam koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pengaturan kewewenangan pemutakhiran, uploading, dan pengembangan materi baru.
  6. Monitoring pemanfaatan materi E-Learning oleh mahasiswa belum dilengkapi dengan statistik penggunaan untuk setiap modul E-Learning, kecuali untuk materi kuliah melalui V-Class.


UG Staffsite

”Setiap dosen pengajar di Universitas Gunadarma perlu memanfaatkan digital locker untuk dosen- dikenal sebagai situs staffsite yang merupakan homepage resmi dosen, untuk media informasi dan komunikasi dari dosen yang bersangkutan ke civitas academica atau masyarakat. User ID dan password dari staffsite tersebut merupakan kode akses ke semua layanan informasi dan pembelajaran berbasis web- atau disebut juga single identity policy”.
Situs dosen dapat digunakan sebagai fasilitas diseminasi sumber ajar kepada mahasiswa, di mana dosen dapat menyediakan sumber ajar maupun sumber ilmu pengetahuan lainnya yang dapat diakses oleh mahasiswa. Hal ini akan mempermudah dan mempercepat pemberian materi ajar sehingga mahasiswa dimungkinkan dapat memahami materi kuliah sebelum kuliah diberikan.
Homepage resmi staff Universitas Gunadarma tersebut memberikan berbagai layanan yaitu (a) Bio data pribadi, (b) latar belakang pendidikan, (c) pengalaman dalam bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, (c) informasi untuk mahasiswa, (d) upload bahan ajar untuk mahasiswa, (e) informasi dari insitusi, (f) forum diskusi, (g) pengelolaan jadwal kegiatan, (h) informasi homepage, emailm dan blog dari dosen lain, serta (i) blog.


UG Studentsite

”Setiap mahasiswa Universitas Gunadarma wajib menggunakan digital locker- yang disebut situs studentsite, untuk mengakses layanan informasi dan pembelajaran secara elektronik. User ID dan password dari studentsite tersebut merupakan kode akses ke semua layanan informasi dan pembelajaran berbasis web- atau disebut juga single identity policy”
Situs mahasiswa (studentsite) disediakan untuk memperoleh informasi dari dosen maupun program studi yang dapat secara langsung diketahui melalui situs mahasiswa tersebut. Situs ini dapat digunakan untuk mendukung proses belajar-mengajar yaitu melalui (a) informasi jadwal kuliah dan ujian, (b) informasi atau tugas dari dosen, dan (3) Daftar Nilai Sementara (DNS). Selain itu, USER ID dan password pada studentsite ini dapat digunakan untuk mengakses layanan ICT lainnya yaitu UG-Hotzone, Internet Lounge, Integrated Lab, Career Center, dan E-Learning Center.


UG Library

Universitas Gunadarma menyediakan situs Perpustakaan selain ditujukan secara khusus untuk anggota perpustakaan Universitas Gunadarma, juga secara umum ditujukan untuk masyarakat pada umumnya. Layanan jarak jauh disediakan pada situs ini untuk memberikan kemudahan bagi pengguna jasa perpustakaan untuk meningkatkan pengetahuannya.


UG Integrated Lab/Remote Lab

Integrates Lab / Remote Lab yang dikenal dengan I-LAB adalah laboratorium komputer dengan konsep baru yang dikembangkan oleh Universitas Gunadarma. Konsep ini mengacu pada kemandirian Praktikan, sehingga diharapkan setiap Praktikan memiliki tanggung jawab pada diri sendiri serta lebih dewasa dalam bersikap dan berperilaku dalam praktikum.
Praktikan tidak selalu didampingi Asisten Laboratorium, dan untuk praktikum berikutnya dapat memilih jadwal yang kosong, merupakan contoh kemandirian yang harus dijalani Praktikan di I-Lab. Namun demikian, ada konsekuensi yang harus dijalani Praktikan agar kelak dapat dinyatakan lulus dalam mengikuti kegiatan praktikumnya.


UG HotZone

Diluar pengajaran formal (di dalam ruang kuliah & laboratorium) dikembangkan pula lingkungan yang kondusif untuk mengairahkan proses belajar mengajar bagi mahasiswa dan dosen. Di setiap sudut kampus telah difasilitasi dengan hotspot yang dikenal dengan hotzone.
UG Hotzone yang terdapat di 70 titik yang tersebar di berbagai lokasi kampus yang diperuntukkan bagi seluruh sivitas akademika. Hal ini memudahkan setiap sivitas akademika Universitas Gunadarma mengakses internet di seluruh lokasi kampus dengan mudah dan cepat terutama bagi mereka yang memiliki notebook, handphone, PDA yang sudah fasilitas WiFi.
Terutama untuk setiap mahasiswa Universitas Gunadarma, mulai dari awal masuk sebagai mahasiswa baru telah diberikan fasilitas untuk aktifasi studentsite yang dapat dimanfaatkan untuk menggunakan hotzone di lingkungan Universitas Gunadarma.


UG Internet Lounge

Bagi mahasiswa yang tidak memiliki / membawa notebook, Universitas Gunadarma menyediakan satu ruangan khusus yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa secara gratis untuk dapat mengakses internet yang dikenal dengan sebutan Internet Lounge.


UG Community

UG Community merupakan layanan yang disediakan bagi mahasiswa, staff, alumni, dan pemerhati Universitas Gunadarma yang memiliki kesamaan identitas, ingin berbagi, peduli dan partisipasi serta adanya minat yang sama untuk membentuk suatu forum, menulis blog, menampilkan dan berbagi photo, video, dan musik, dan sebagai sarana komunikasi antar sesama anggota komunitas

Puisi


INDONESIA-ku MERDEKA




INDONESIA-ku ..
Berabad-abad kau di jajah,
Berabad-abad kau ditindas,
Berabad-abad kau diremehkan ..
Tapi, INDONESIA-ku tetap lah maju !

INDONESIA-ku,
Tak pernah mengenal kata letih ,
Selalu maju dengan penuh kesuksesan
Tak ada lagi yang menindas Indonesiaku .
Semuanya,
Telah berujung dengan perdamaian
Tak ada lagi permusuhan antar bangsa dan negara
Tak ada lagi kata penindasan ,

Bangsaku ,kini telah maju
Tak ada kemiskinan, tak ada kelaparan ,
Tak ada yang tak berpendidikkan .
Semuanya telah musnah .
Semua ,
Telah dimusnahkan oleh perjuangan bangsaku
Tak ada lagi marabahaya yang akan menindas bangsaku
Semua bangkit demi kejayaan bangsaku .
INDONESIA-ku merdeka di tahun 45 .
INDONESIA-ku sukses selalu
RESENSI FAST AND FURIOUS 4



Sekuel ke-4 dari film Fast Furious ini berjudul Fast & Furious dengan tag di bawahnya bertuliskan "New Model, Original Parts". Meskipun tergolong sekuel, tapi film Fast & Furious ke-4 ini tidak alur ceritanya tidak berhubungan dengan sekuel ke-3 yaitu Fast & Furious : Tokyo Drift. Alur ceritanya sendiri berada di waktu antara sekuel ke-2 dan sekuel ke-3, atau tepatnya 5 tahun setelah berakhirnya film pertama.

Dengan tokoh-tokoh yang kurang lebih sama dengan film pertamanya, film ini dibuka dengan adegan saat Dominic Toretto (Vin Diesel) bersama kekasihnya, Letty (Michelle Rodriguez) dan kawan-kawannya hendak merampok truk bermuatan minyak. Setelah berhasil menyelesaikan perampokan tersebut, mereka lalu berpesta. Tetapi di saat yang sama Dominic terus menjadi buronan polisi. Tak ingin agar teman-teman dan kekasihnya turut terlibat dalam masalahnya, maka Dominic memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka. Kabar berikutnya yang didapat oleh Dom, ternyata Letty telah tewas dibunuh oleh Fenix (Laz Alonso), anak buah dari gembong narkoba, Arturo Braga (John Ortiz). Braga sendiri telah menjadi incaran kepolisian Amerika sejak lama, dan untuk menangkap Braga ditugaskanlah Brian O'Conner (Paul Walker) yang sekarang menjadi agen FBI.
Dalam pencariannya, Brian akhirnya bertemu dengan Dom yang juga mencari Braga, pembunuh kekasihnya. Agar lebih "mendekati" Braga, mereka berdua lalu bergabung dengan pembalap-pembalap anak buah Braga yang diberi tugas untuk mengantar narkoba. Agar dapat menjadi pembalap Braga, maka mereka harus berlomba balap mobil dengan peserta lain yang dilakukan di jalan raya. Setelah berhasil menjadi pembalap Braga, maka tugas selanjutnya yang harus mereka lakukan adalah mengantarkan narkoba melewati perbatasan Meksiko yang dipimpin oleh Fenix. Setelah berhasil melewati perbatasan, Dom yang dendam pada Fenix langsung menantangnya. Tembak-tembakan pun terjadi tetapi Dom dan Brian berhasil melarikan diri. Brian kemudian memanggil kakak Dom, Mia Toretto (Jordana Brewster) untuk mengobati Dom yang terluka. Mereka pun melanjutkan usahanya menangkap Braga dan membunuh Fenix. Dengan bantuan FBI, mereka berhasil menjebak Braga dan anak buahnya. Sayangnya Braga, Fenix dan beberapa anak buahnya berhasil lolos. Braga pun terbang ke Mexico.
Gagal mendapatkan Braga, Brian diminta untuk keluar dari kasus Braga. Ia dan Dom lalu melakukan pengejaran sendiri dan menemukan Braga ada di sebuah gereja di Mexico. Braga sukses ditangkap tetapi anak buahnya yang menyadari hal ini langsung mengejar Brian dan Dom. Di sini kembali terjadi pengejaran, kebut-kebutan mobil sampai melewati lorong perbatasan Mexico dan AS tadi. Mobil yang dikendarai Brian yang membawa Braga berhasil disusul dan dihancurkan oleh Fenix. Saat Fenix akan menembak Brian, mobil Dom datang dan langsung menabrak tubuh Fenix yang langsung mati seketika. Usaha Brian untuk membebaskan Dom yang telah membantunya menangkap Dom tidak berhasil. Dom dihukum 25 tahun penjara. Di perjalanan menuju penjara, bus yang dinaiki Dom dicegat oleh Brian, Mia, dan kawan-kawan Dom, siap untuk membawa pulang Dom.
Pembahasan...seru abis..kebut-kebutan yang terjadi benar-benar tampak nyata, karena konon katanya aksesoris dan onderdil mobil balap yang ada memang benar-benar asli sesuai dengan tagnya "...Original Parts". Saat Dom kehilangan Letty memang berharap-harap Dom akan mendapat kekasih lagi, tapi sayangnya hal ini tidak terjadi. Tokoh Gisele Harabo (Gal Gadot), salah satu anak buah Braga, yang sering menggoda Dom juga tidak mendapat tempat di hati Dom. Terakhir, soundtrack film ini menambah "manis" film ini selain balapannya yang sangat memukau. Jadi saran saya, untuk menonton film ini pilihlah bioskop besar dengan sound system yang baik pula dan jangan ragu untuk duduk di barisan tengah-depan bioskop.
 
 
 
Sejarah Universitas Gunadarma


Selain budi atau akhlak, manusia masih memerlukan sejumlah hajat untuk dapat hidup layak di dunia ini. Manusia memerlukan makanan dan minuman, kesehatan dan kebersihan, pakaian dan keindahan, hunian dan pemukiman, transportasi dan komunikasi, serta budi bahasa dan pendidikan. Dari waktu ke waktu, hajat hidup ini memerlukan standar baru sesuai dengan perkembangan zaman. Acuan dari standar ini selalu berpatokan kepada martabat menusia, sehingga dalam batas kemungkinan, manusia terus berusaha untuk mempertinggi martabat kemanusiaan di bumi ini.

Tanpa mengurangi perhatian kita kepada kepentingan berbagai hajat lainnya di dalam hidup ini, disini kita mencoba melihat satu saja di berbagai hajat hidup itu. Kita melihat hajat hidup yang berbentuk pendidikan. Kita menelaah bagaimana pendidikan ini berkaitan dengan perkembangan kehidupan di dalam masyarakat. Dan kita mencatat pula sebagai hal yang mempengaruhi pendidikan beserta standar didalam pendidikan itu.

Standar baru di dalam pendidikan selalu menuntut adanya perubahan di dalam pendidikan. Perubahan itu dapat saja muncul dalam berbagai wujud. Adakalanya, perubahan itu muncul dalam bentuk perubahan sistem. Ada kalanya pula, perubahan itu tiba dalam bentuk bahan pelajaran baru. Perpaduan diantara berbagai perubahan di dalam pendidikan membawa pendidikan kita ke dalam kegiatan yang selalu dinamik. Dan bersama dinamika itu, pendidikan kita berusaha untuk berkembang bersama dengan semua hajat yang ada di dalam hidup manusia.

Dalam batas tertentu, standar baru pada pendidikan berkaitan pula dengan keadaan hidup di dalam masyarakat. Pada waktunya, pendidikan menyesuaikan diri kepada keadaan masyarakatnya. Dan saatnya pula, pendidikan menjadi perintis bagi perubahan didalam masyarakat. Kaitan diantara pendidikan dan masyarakat ini bersumber pada hakekat hidup. Dan hakekat hidup itu selalu menuntut agar kaitan demikian dapat membuat seluruh hajat hidup manusia menjadi satu sistem yang utuh.

Bagi kelompok manusia, kata abstrak yang memadukan pendidikan dan masyarakat ini perlu dieja ke dalam bentuk yang kasatmata. Dalam pengejaan seperti inilah, mereka menyaksikan berbagai perkembangan masyarakat dalam wujudnya yang nyata. Dan bersamaan dengan itu, mereka melihat juga pendidikan di dalam bentuknya yang sejati.

Kelompok manusia yang kebetulan berfungsi sebagai pendidik itu, melihat betapa pesatnya suatu era baru menyingsing di dalam masyarakat kita. melalui luapan alat yang berwujud komputer, komunikasi di dalam masyarakat mengenai dimensi baru. Masyarakat kita memerlukan data dan informasi melalui standar baru. Data mulai diolah dengan kecermatan dan kecepatan yang tinggi. Informasi yang biasanya terletak di luar jangkauan olah mulai masuk ke dalam jangkauan olah. Dan bersama itu, masyarakat mulai menyadari kenyataan bahwa era baru telah muncul di dalam hidup mereka.

Dalam rangka inilah, kelompok manusia pendidik itu mulai melihat suatu kenyataan baru. Melalui kaitan diantara masyarakat dan pendidikan, standar baru didalam masyarakat perlu diimbangi pula oleh standar baru pendidikan. Kalau masyarakat telah memasuki era baru dengan menerima kehadiran komputer, maka pada tempatnyalah kalau pendidikan mulai pula merintis pengetahuan tentang komputer itu. Dan bersama itu, pendidikan komputer merupakan salah satu standar baru di dalam dinamika pendidikan zaman sekarang.

Segera pula kelompok manusia pendidik itu mengambil tindakan kasat mata. Pada hari Jumat tanggal 7 Agustus 1981, mereka membuka pendidikan komputer dengan nama Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang menampung 91 orang mahasiswa. Dan pada hari Senin, tanggal 10 Agustus 1981, kuliah pertamapun dimulai. Kuliah inipun berkembang sehingga menuntut suatu wadah yang lebih mantap. Melalui asuhan Yayasan Pengembangan Sistem Analisis dan Operation Research Matematika (SAOR Matematika), wadah pendidikan itu berubah menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI). Sejak itu meluncurlah suatu kegiatan untuk membangkitkan standar baru di dalam pendidikan. Kegiatan itu berbentuk pendidikan ilmu komputer dan matematika.

Pendidikan komputer dan matematika inipun kemudian dimantapkan lagi ke dalam wadah yang lebih tinggi yakni wadah yang berbentuk akademik ke wadah yang berbentuk sekolah tinggi. Pada hari Kamis, tanggal 21 Juni 1984, nama Gunadarma dipilih untuk menjadikan nama dari sekolah tinggi itu. Pada hari Senin, tanggal 9 Juli 1984, Yayasan Pengembangan Sistem Analis dan Operation Research Matematika diganti menjadi Yayasan Pendidikan Gunadarma. Sehari kemudian, pada hari Selasa, Tanggal 10 Juli 1984, melalui Surat Keputusan Yayasan Pendidikan Gunadarma, secara resmi nama Gunadarma dikukuhkan ke dalam sekolah tinggi itu menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG). Bersama itu, sejak dari tanggal 7 Agustus 1981 melewati tonggak tanggal 21 Juni 1984, tanggal 9 Juli 1994, serta tanggal 10 Juli 1994, satu kurun sejarah telah mengantar pendidikan komputer pada Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma ke kurun sejarah berikutnya.

Pemantapan ini kemudian dikukuhkan lagi melalui keputusan yang dirintis oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah III. Pada hari Selasa, tanggal 14 Agustus 1984, Kopertis III memberikan izin operasional kepada STKG. Untuk membangkitkan semangat belajar yang lebih tinggi di kalangan mahasiswa, pada hari Jumat, tanggal 28 September 1984, diselenggarakanlah oleh Gunadarma upacara wisuda pertama setara sarjana muda, untuk diulangi lagi pada hari Selasa, tanggal 24 September 1985, dan pada hari Jumat, tanggal 26 September 1986. Sampai disini, kita mulai melihat STKG ini berkembang diberbagai dimensi serta bersama itu, kita melihat perkembangan itu dari dimensi ke dimensi.

Dimensi pertama adalah dimensi program pendidikan. Pada dimensi ini, STKG mulai memproleh kemajuan yang cukup pesat. Pada hari Sabtu, tanggal 5 Oktober 1985, melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0424/0/1985, sekolah tinggi ini dinyatakan berstatus Terdaftar dengan nama baru Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma (STMIK Gunadarma). Bersamaan dengan itu, STKG berubah menjadi STMIK Gunadarma secara lebih rinci lagi, di dalam status Terdaftarnya itu, Gunadarma dapat mengasuh dua Jenjang Pendidikan yakni Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Satu (S1) serta Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Nol (S0) dalam bentuk Diploma Tiga (D3).

Bersama status itu, Sekolah Tinggi ini mengasuh dua Jurusan yakni Jurusan Manajemen Informatika (MI) dan Jurusan Teknik Komputer (TK). Setiap Jurusan memiliki satu Program Studi yang memiliki nama yang sama dengan Jurusannya itu. Demikianlah pada Manajemen Informatika untuk Jenjang S1 dan D3 serta pada Jurusan Teknik Komputer terdapat Program Studi Teknik Komputer untuk Jenjang S1 dan D3. Dan sebagai pemantapan lebih lanjut, pada hari Selasa, tanggal 29 Juli 1986, STMIK Gunadarma memperoleh Statuta baru dari Yayasan Pendidikan Gunadarma.

Pada hari Selasa, tanggal 13 Januari 1987, untuk pertama kali, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Sidang Sarjana yang diikuti oleh tiga mahasiswa. Sidang Ujian untuk tiga mahasiswa berikutnya, diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 16 Januari 1987 dan Sidang Ujian ketiga yang diikuti oleh empat mahasiswa diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 21 Januari 1987. Kalau pada tahun 1984, 1985 dan 1986, Perguruan Tinggi ini hanya dapat menyelenggarakan Wisuda setara Sarjana Muda, maka pada tahun 1987 ini, STMIK Gunadarma telah mampu menyelenggarakan wisuda sesungguhnya. Demikianlah pada hari Sabtu, tanggal 24 Januari 1987, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Wisuda Sarjana yang pertama.

Untuk mengukukan Ujian Sarjana itu, maka mulai hari Selasa tanggal 16 Juni 1987, untuk pertama kalinya, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Ujian Negara Cicilan (UNC). UNC pertama ini berlangsung dalam Status Terdaftar. Sejak itu, terjadilah maraton diantara sidang Ujian Sarjana, Ujian Negara Cicilan, dan Wisuda. Gabungan dari semua unsur itu menghasilkan Sarjana Manajemen Informatika dan Sarjana Teknik Komputer, lulusan STMIK Gunadarma yang terus bercurahan ke dalam masyarakat.

Sidang Ujian Sarjana ke-4, ke-5 dan ke-6, berlangsung pada hari Selasa tanggal 29 September 1987, pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 1987, pada hari Jumat, tanggal 9 Oktober 1987. Dan Sidang Ujian Sarjana inipun terus berlangsung hinggga pada bulan September 1994, STMIK Gunadarma telah melampui sidangnya yang ke-150. Ujian Negara Cicilan ke-2, ke-3, ke-4, berlangsung mulai hari Senin tanggal 1 November 1987, mulai hari Senin tanggal 20 Juni 1988, mulai hari Senin tanggal 12 Desember 1988. Dan Ujian Negara Cicilan inipun terus berlangsung pada setiap semester sampai sekarang ini. Wisuda sarjana ke-2, ke-3, ke-4, berlangsung pada hari Selasa tanggal 16 Februari 1988, pada hari Sabtu tanggal 21 Januari 1989, pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 1990. Dan demikianlah, wisuda terus berlangsung, dari setahun sekali menjadi setahun dua kali.

Kemajuan di dimensi program ini tidak hanya sampai disitu. Pada hari Senin tanggal 4 Januari 1988, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan No.006/O/1988, Status Terdaftar STMIK Gunadarma Program Studi Manajemen Informatika dan Program Studi Teknik Komputer dinaikkan menjadi Status Diakui. Dan sekali lagi pada hari Sabtu tanggal 12 Agustus 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/O/1989, Status kedua Program Studi itu dinaikkan lagi menjadi Status Disamakan.

Pengembangan Program Pendidikan terus berlanjut sehingga pada hari Selasa tanggal 4 Juli 1989, STMIK Gunadarma membuka lagi Jurusan baru yakni Jurusan Teknik Informatika (TI) dengan program studi Teknik Informatika. Pada hari Kamis, tanggal 7 September 1989, Jurusan dan Program Studi baru ini memperoleh Status Terdaftar. Selanjutnya, Status Diakui dicapai Program Studi Teknik Informatika pada hari Rabu, tanggal 19 Juni 1991, serta Status Disamakan diperoleh pada hari Kamis, tanggal 20 Februari 1992. Dan bersamaan dengan itu, semua Program Studi di STMIK Gunadarma telah mencapai Status Disamakan.

Pengembangan Program Pendidikan terus berlangsung. Selain Program Pendidikan Jenjang D3 dan Jenjang S1, Perguruan Tinggi ini juga melangkah maju ke Program Pendidikan Tinggi Strata Dua (S2) yang dikenal Program Pendidikan Magister. Pada hari Senin, tanggal 10 Mei 1993, STMIK Gunadarma dilengkapi lagi dengan Program Pasca Sarjana Strata Dua bidang Manajemen Sistem Informasi.

Disamping Bidang Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika Gunadarma juga melangkah ke Bidang lain. Pada hari Sabtu tanggal, 13 Januari 1990 Gunadarma mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma atau dikenal dengan STIE Gunadarma. Di dalam STIE Gunadarma terdapat dua Jurusan, yakni Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi. Kalau Jurusan Akuntansi hanya mengasuh satu program studi, yakni Program Studi Akuntansi, maka Jurusan Manajemen mengasuh lima Program Studi, yakni Program Studi Manajemen Keuangan dan Perbankan, Manajemen Pemasaran, Manajemen Produksi, Manajemen Trasportasi dan Manajemen Koperasi. STIE Gunadarma memperoleh Status Terdaftar pada hari Kamis tanggal 16 Juni 1990 serta mulai berkuliah pada hari Senin tanggal 17 September 1990.

Sejalan dengan STMIK Gunadarma status STIE Gunadarma juga mengalami kemajuan yang pesat. Dari Status Terdaftar memperoleh Status Diakui dan kemudian Status Disamakan. Sampai pada bulan September 1994, STIE telah menjalankan tiga kali Wisuda. Selanjutnya, bersamaan waktu dengan pembukaan Program Pendidikan Tinggi Strata Dua Bidang Manajemen Sistem Informasi pada STMIK, STIE juga membuka Program Pendidikan Tinggi Strata Dua di Bidang Manajemen Asuransi.

Dimensi ke dua adalah dimensi prasarana dan sarana. Di bidang prasarana dan sarana ini, lokasi pendidikan juga mengalami kemajuan. Kalau pada saat awal, lokasi pendidikan hanya terdapat di Kampus Jalan Kenari, maka pada waktu kemudian lokasi itu bertambah dengan Kampus Kramat Sentiong dan Kampus Salemba. Dari tahun ke tahun ketiga Kampus itu menampung jumlah mahasiswa yang terus bertambah. Sekali pun ruang di Kampus Kenari terus diperluas namun pada akhirnya perluasan Kampus inipun tidak dapat menampung pertambahan mahasiswa yang demikian besarnya.

Demikianlah pada hari Sabtu, tanggal 9 Maret 1985 Gunadarma mengadakan upacara peletakan batu pertama di Kampus Pondok Cina Depok, dan pada hari Senin tanggal 5 Januari 1987 dengan suatu upacara gedung pertama di Kampus Pondok Cina diresmikan penggunaannya. Sejak itu gedung di Kampus Pondok Cina ini bertambah. Mula-mula, batu pertama untuk gedung kedua diletakkan pada hari Sabtu tanggal 26 September 1987, dan gedung kedua inipun mulai dipakai pada hari Jumat tanggal 13 Januari 1989. Setelah itu gedung ketigapun dibangun dan dipakai. Ruang di dalam ketiga gedung ini masih belum mencukupi sehingga masih dilengkapi lagi dengan sejumlah gedung sementara disekitarnya.

Selain Pondok Cina, prasarana kampus dipersiapkan juga di Beji. Namun karena akses ke daerah kampus belum memadai, maka Kampus Beji belum juga diwujudkan. Sebaliknya kampus ditengah kota Jakarta terus bertambah. Setelah mengembalikan Kampus Salemba yang masa sewanya telah usai, maka pada hari Kamis, tanggal 8 Februari 1989 Gunadarma menambah kampus baru di Jalan Raya Salemba No.53. Kampus inipun dikenal sebagai Kampus Salemba. Dan mulai digunakan pada bulan Mei 1990. Ini berarti disamping Kampus Beji yang belum terwujud, Gunadarma telah memiliki beberapa kampus yaitu Kampus Kenari, Kampus Kramat Sentiong, Kampus Pondok Cina dan Kampus Salemba.

Tekanan jumlah mahasiswa menyebabkan Gunadarma mencari lagi kampus baru. Pada bulan Januari 1991, Gunadarma memperoleh tanah di Kelapa Dua yang terletak di Jalan Akses UI di dekat Pondok Cina. Pada hari Kamis, tanggal 28 Maret 1991, batu pertama gedung pertama di Kampus Kelapa Dua diletakkan dan pada hari Selasa tanggal 17 September 1991, gedung pertama Kampus Kelapa Dua ini mulai digunakan. Sejak itu Kampus Kelapa Dua terus berkembang dan pada bulan Septembar 1994, Kampus Kelapa Dua telah memiliki lima gedung kuliah.

Gunadarma bercita-cita untuk membangun gedung delapan lantai di Kampus Kenari. Sementara kampus seperti ini belum terwujud, perkuliahan di kampus Kenari dialihkan ke kampus sementara di Pegangsaan. Demikianlah, perkuliahan di Gunadarma berlangsung di lima kampus yang terpencar dari tengah Jakarta sampai ke Depok. Semua kampus ini dikoordinasikan dari satu pusat yang terletak di kampus Pondok Cina.

Prasarana dan sarana lain adalah Laboratorium. Disamping Perpustakaan dan Laboratorium Komputer yang telah terbentuk sejak jaman PPIK, maka pada hari Kamis, tanggal 16 Dessember 1986 Gunadarma meresmikan Laboratorium Elektronika Dasar. Pada hari Senin, tanggal 23 Maret 1987, Gunadarma meresmikan Laboratorium Fisika. Laboratorium inilah yang telah digunakan oleh Gunadarma untuk menyelenggarakan promosi Open House pada hari Selasa, tanggal 28 Maret 1989.

Sekalipun tidak terwujud alat dan gedung, sarana yang cukup penting di Gunadarma adalah majalah ilmiah Matematika dan Komputer yang mulai terbit sejak bulan Januari 1985 dengan penerbitan lima kali setahun, majalah ini memperoleh Surat Tanda Terdaftar di Departemen Penerangan pada hari Sabtu, tanggal 17 Januari 1987. Tulisan di dalam Majalah Ilmiah ini telah membantu Gunadarma dengan perluasan informasi tentang pendidikan di dalam Gunadarma.

Sarana lain yang cukup berhasil di Gunadarma selama ini adalah penerbitan buku dan diktat. Telah banyak judul buku dan diktat yang dicetak oleh Gunadarma untuk keperluan kuliah para mahasiswa. Selain dalam bentuk konvensional berupa buku, beberapa bahan kuliahpun telah diwujudkan dalam bentuk audio dan visual di dalam pita video yang setiap saat dapat ditampilkan di layar monitor.

Dimensi ketiga adalah kegiatan di luar kurikulum. Selain kegiatan Lomba Kecerdasan, baik Tingkat Nasional maupun Tingkat Internasional tampaknya kegiatan Gunadarma yang paling menonjol adalah di Bidang Catur.

Wadah kegiatan catur adalah Pecinta Catur Gunadarma atau PC Gunadarma yang diresmikan pada hari Sabtu, tanggal 25 Februari 1989. PC Gunadarma telah berhasil menyelenggarakan Lomba Catur taraf Internasional yang melibatkan Grand Master Catur Internasional untuk perebutan gelar dunia di bidang catur.

Setelah meninjau perkembangan pada beberapa dimensi ini, kita kembali kepemikiran dasar Gunadarma. Gunadarma memiliki dua muka yang mendorong maju hajat hidupnya di dalam masyarakat masa kini. Pada satu muka, Gunadarma adalah nama arsitek tenar yang membangun Candi Borobudur, yakni suatu monumen besar sepanjang sejarah kita. Pada muka lainnya, Gunadarma mencerminkan buktinya dan sumbangsihnya kepada masyarakat dalam wujud Guna dan Darma. Sebagai salah satu perintis standar baru di dalam pendidikan, Gunadarma berusaha pula untuk mengisi kemampuan masyarakat di dalam standar baru kehidupan bermasyarakat masa kini melalui penyelenggaraan pendidikan. Dan di dalam hal ini, Gunadarma telah memulainya dari pendidikan di bidang komputer.

Di dalam pelaksanaan pendidikannya itu, unsur guna dan unsur darma senantiasa menjadi pegangan untuk dijadikan sumbangsih Gunadarma kepada masyarakat dan ilmu. Gagasan ini turut merumuskan susunan kurikulum di dalam pendidikan. Unsur profesi dan unsur ilmu di dalam kurikulum senantiasa menjadi perhatian para pengasuhnya. Ketrampilan profesi dan kemampuan ilmu mewarnai pendidikan dari awal sampai akhir.

Dalam rangka inilah laboratorium, pustaka, dan jurnal memperoleh perhatian Gunadarma. Di dalam ribaannya, terdapat Laboratorium Gunadarma (LG) yang mewakili berbagai laboratorium dan bengkel yang di dalam Gunadarma serta Pustaka Gunadarma (PG) yang mewakili perpustakaan, penerbitan buku, dan penerbitan jurnal berupa Matematika dan Komputer yang kelak dapat disusul dengan penerbitan jurnal lainnya.

Dari waktu ke waktu LG terus ditingkatkan agar praktek pada mahasiswa dapat diperlancar. Bahkan, pengasuh Gunadarma bercita-cita lebih dari itu. Mereka berkehendak agar penggunaan laboratorium tidak sekedar terbatas kepada praktek di dalam pelajaran. Mereka menginginkan agar LG terbuka juga bagi penelitian dan bagi percobaan yang bersifat inovatif, baik berupa penciptaan maupun berupa penemuan baru. Siapa saja yang memiliki gagasan baru yang akan dicoba, dapat saja menggunakan LG untuk maksudnya itu.

Niat untuk maju itu senantiasa diusahakan untuk ditunjang oleh pustaka yang sebaik mungkin. Selama beberapa tahun ini, PG selalu memperoleh perhatian yang besar dari pengasuh Gunadarma. Pustaka cetak dan pustaka rekam terus menerus diperluas untuk menunjang kegiatan belajar ke berbagai cabang ilmu yang diasuh oleh Sekolah Tinggi ini. Disamping LG, PG juga menempati kedudukan sentral di lingkungan Gunadarma.

Di dalam dua wadah yang berupa LG dan PG, tiga serangkai laboratorium, pustaka, dan jurnal ilmiah di Gunadarma ini merupakan satu kesatuan utuh untuk mewujudkan sumbangsih Gunadarma di dalam bentuk Guna dan Darma. Sejalan dengan usia Gunadarma yang masih muda, mereka juga masih bergerak dalam taraf awal dari kegiatan mereka. Namun, melalui perhatian yang besar dari para pengasuh Gunadarma, mereka diharapkan dapat berkembang secara wajar untuk mewujudkan cita-cita Gunadarma dari STMIK Gunadarma ke STIE Gunadarma, ke Program Pasca Sarjana Gunadarma, pendidikan ini akan terus berkembang menuju dan sampai ke wujud Universitas Gunadarma.

Di dalam rangka inilah, tiga serangkai itu mencoba untuk menyusun sejumlah kegiatan yang dapat mencerminkan cita-cita Gunadarma. Didalam kegiatan itu terdapat penelitian, kelompok studi, dan penataran. Guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu tercermin pula didalam kegiatan itu. Penelitian dan kelompok studi di kalangan pengasuh Gunadarma berusaha untuk berdarma bagi ilmu, sementara penataran berusaha untuk berguna bagi masyarakat.

Ada satu hal penting yang selalu menghantui pengasuh Gunadarma didalam usaha mereka untuk memberi arah kepada Gunadarma. Hal penting itu adalah mutu. Segala usaha dilakukan, tidak saja demi peningkatan mutu pendidikan, melainkan juga demi peningkatan mutu ilmu di lingkungan Gunadarma. Dan usaha itu pula yang seharusnya tampak di dalam kegiatan Gunadarma selama ini.

Didalam pembangunannya, Gunadarma selalu bersikap selektif. Prioritas pembangunan selalu mengarah kepeningkatan mutu. Setapak demi setapak, Gunadarma berusaha mengutamakan pengadaan ruang belajar, ruang laboratorium, ruang pustaka, dan sarana publikasi.

Mereka itulah unsur pokok dalam pembinaan mutu, baik mutu para dosennya maupun mutu para mahasiswanya. Betapapun juga, mahasiswa yang diajar oleh dosen yang tenar akan selalu memperoleh keuntungan dari ketenaran dosennya itu.

Namun prasarana untuk peningkatan ini masih perlu ditunjang lagi oleh sarana lain. Ruang belajar belum sama dengan belajar, pustaka belum sama dengan membaca, laboratorium belum sama dengan berpraktek, serta majalah belum sama dengan menulis. Sarana pokok yang perlu mendampingi prasarana itu adalah suasana lingkungan belajar yang baik berupa budaya Gunadarma. Hanya suasana lingkungan belajar yang baik atau budaya Gunadarma yang dapat membuat ruang belajar itu tempat belajar, pustaka itu tempat membaca, laboratorium itu tempat berpraktek, serta majalah atau jurnal itu tempat menulis.

Hal inilah yang menyebabkan pengasuh Gunadarma berusaha untuk membina budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar di Gunadarma. Budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar menyangkut manusia. Dan manusia itulah yang menentukan bagaimana bentuk suasana di lingkungan belajar mereka. Itulah sebabnya maka selama ini, Gunadarma selalu berusaha menghimpun tenaga pengasuh yang memiliki kegemaran untuk belajar. Kepada kelompok gemar belajar inilah Gunadarma menyerahkan tanggung jawab untuk menularkan kegemaran itu keseluruh lingkungan Gunadarma untuk dimantapkan menjadi bagian dari budaya Gunadarma.

Demikianlah disamping ruang belajar, pustaka, laboratorium, dan majalah, kelompok gemar belajar merupakan aset Gunadarma yang selalu diutamakan di dalam pembangunan Gunadarma. Kelompok gemar belajar ditargetkan untuk menjadi inti penggerak pendidikan di lingkungan Gunadarma. Dan kegemaran belajar ini pula yang akan ditanamkan di kalangan mahasiswa yang telah memilih Gunadarma sebagai almamater mereka.

Berguna bagi masyarakat dan berdarma bagi ilmu memiliki implikasi yang luas. Pada masa yang akan datang, Gunadarma bercita-cita untuk menelaah bidang ilmu lainnya yang pada saat ini, secara nyata telah menampakan keefektifan dari segi profesinya dan segi ilmunya di dalam masyarakat. Gunadarma akan menjamah bidang ilmu lain di luar Komputer dan Ekonomi untuk menyumbangkan guna dan darmanya kepada masyarakat.

Manakala kekuatannya sudah cukup memadai, maka Gunadarma akan menjamah pula bidang ilmu demikian untuk mengikuti dan mengejawantahkan standar baru di dalam masyarakat dan standar baru di dalam pendidikan. Pada waktunya, Gunadarma bercita-cita untuk meningkatkan dirinya dari wadah Sekolah Tinggi ke wadah yang lebih tinggi lagi, yakni ke tingkat Universitas. Namun peningkatan demikian ini tidak dilakukan tanpa mutu yang memadai. Disamping perhatian kepada keluasan kegiatan di bidang pendidikan, Gunadarma tetap menempatkan mutu atau kualitas pada tempat yang pertama.

Gunadarma adalah suatu keseluruhan yang bernama Gunadarma. Gunadarma bukan hanya sekedar STMIK Gunadarma, demikian juga Gunadarma bukan hanya sekedar STIE Gunadarma. Gunadarma juga bukan sekedar Program Pasca Sarjana Gunadarma. Gunadarma adalah keseluruhan yang bernama Gunadarma, dari STMIK, STIE, ke berbagai wadah perkembangan lainnya sampai ke Universitas Gunadarma. Di dalam Gunadarma terdapat LG dan PG, di dalam Gunadarma terdapat Laboratorium, Pustaka, dan Jurnal Ilmiah, di dalam Gunadarma terdapat Penelitian, Kelompok Studi, dan Penataran, di dalam Gunadarma terdapat budaya Gunadarma dalam wujud lingkungan belajar yang mewadai, di dalam Gunadarma terdapat guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu, dan di dalam Gunadarma terdapat sumbangsih guna dan darma yang diberikan oleh Gunadarma kepada masyarakat.

Ternyata cita-cita ini tidak berhenti sebagai cita-cita saja. Setelah 15 tahun lamanya lembaga pendidikan ini berdiri sambil merayap dari Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang bersahaja ke Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI) yang lebih sederhana ke STMIK dan STIE Gunadarma yang lebih mantap, maka pada tahun 1996 lembaga pendidikan itu berhasil sampai ke taraf yang sudah lama dicita-citakan. Melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No.92/KEP/ DIKTI/1996, tanggal 3 April 1996. Lembaga pendidikan itu berhasil dikukuhkan menjadi Universitas Gunadarma (UG). Dibawah naungannya terdapat sejumlah Fakultas dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ekonomi, dengan Program Studi yang telah dimiliki Status Disamakan sampai ke Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra yang sama sekali baru. Mereka tersebar di tujuh kampus dari Kampus A sampai Kampus G.

Pada tahun 1996, kedudukan Universitas Gunadarma cukup luar biasa. Ibarat bulan Januari dengan dewa Janus yang memiliki dua muka, satu muka menatap tahun yang lama serta muka lain menatap ke tahun yang baru, maka UG pun memiliki dua muka. Pada satu muka, UG merupakan puncak dari suatu perkembangan, dari wujud program yang bersahaja sampai ke wujud universitas yang kompleks. Pada tahun 1981, seperti halnya bulan Januari yang meninggalkan tahun yang lama untuk membuka lembaran tahun yang baru UG pun kini meninggalkan masa lalunya yang berwujud Program, Akademik, dan Sekolah Tinggi untuk memulai lembaran baru yang berwujud Universitas.

Dengan program Diploma Tiga, Strata Satu, dan Strata Dua di dalam asuhannya, Universitas Gunadarma melangkah ke masa depan dengan membentuk lebih banyak tonggak sejarah lagi. Tonggak pertama adalah pengakuan terhadap Universitas Gunadarma oleh pihak luar.

Sejak tanggal 17 November 1997, berdasarkan suatu evaluasi, Badan Akreditasi Nasional (BAN) menyatakan lima Program Studi pada Strata Satu sebagai terakreditasi. Dan pada bulan Agustus 1998, kelima Program Studi pada Strata Satu itu, yakni Akuntansi, Manajemen, Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika, memperoleh peringkat A pada akreditasi BAN itu. Dari kegiatan awal di bidang komputer, kini Gunadarma telah mengasuh berbagai bidang ilmu dan berbagai jenjang pendidikan.

Pada saat Gunadarma mencapai usia 19 tahun, tibalah Gunadarma di ujung abad ke-20. Sebelum meninggalkan abad ke-20, Gunadarma masih sempat mengembangkan bidang akademiknya. Mulai tanggal 25 September tahun 2000, untuk pertama kalinya, Gunadarma membuka Program Strata Tiga atau Program Doktor di bidang Ilmu Ekonomi. Demikianlah dengan program Jenjang Pendidikan Diploma (D3), Jenjang Pendidikan Sarjana (S1), Jenjang Pendidikan Magister (S2), Jenjang Pendidikan Doktor (S3), 41 laboratorium, beserta sekitar 13.000 alumni Jenjang D3, 19.000 lebih alumni jenjang S1, dan 400 lebih alumni jenjang S2, Gunadarma meninggalkan abad ke-20 dan milenium ke-2.

Pada tahun 2001, Gunadarma memasuki abad ke-21 dan milenium ke-3 dengan 26.000 lebih mahasiswa yang diasuh oleh 1.100 lebih tenaga pengajar. Di awal abad baru ini, Gunadarma merayakan ulang tahun ke-20 dan meneruskan misi pendidikannya sambil terus berusaha meningkatkan mutunya. Kesempatan pengembangan pertama di dalam abad baru ini terjadi pada tahun 2003. Sejak Januari 2003, bekerja sama dengan Universite de Bourgogne dari kota Dijon, Perancis, Gunadarma membuka lagi program pendidikan jenjang S3 di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer. Pengembangan berikutnya terjadi pada tahun 2004 ketika Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Ilmu Ekonomi.

Perkembangan berikutnya terjadi pada awal tahun 2006. Pada waktu itu Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer setelah sebelumnya mereka menempuh ujian tertutup di Dijon, Perancis, pada bulan September 2005. Gunadarma yang dimulai dari bentuk sekolah tinggi dan menanjak menjadi universitas, kini sampai ke taraf universitas penuh dengan meluluskan peserta didik dari jenjang diploma, sarjana, magister, dan doktor.

Visi dan Misi


Visi
Pada tahun 2012 Universitas Gunadarma menjadi Universitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia yang kontribusinya di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat diakui (recognized), baik di tingkat regional maupun internasional

Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
2. Menciptakan suasana akademik yang mendukung terselenggaranya kegiatan penelitian yang bertaraf internasional dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai ujud pengejawantahan tanggung jawab sosial institusi (university social responsibility).
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pelbagai institusi, baik di dalam maupun di luar negeri.
5. Mengembangkan organisasi institusi dalam rangka merespon pelbagai perubahan yang terjadi.